A. DEFINISI
Gangguan psikotik sementara (brief psikotik disorder) merupakan suatu
sindrom psikotik akut dan transien. Berdasarkan DSM-IV-TR, gangguan berlangsung
satu hari sampai 1 bulan, dan gejala dapat merupai skizofrenia, (cth, waham dan
halusinasi). Selain itu, gangguan dapat berkembang sebagai respon terhadap
stresor psikososial berat atau sekelompok stresor. Karena sifat gangguan yang
berbeda-beda dan tidak stabil, kadang- kadang sulit menegakkan diagnosis dalam
praktis ini. 2
Gangguan psikotik singkat adalah kondisi yang menggambarkan pasien-
pasien yang mengalami episode psikotik aku yang berlangsung > 1 hari, tetapi
kurang dari 1 bulan yang dapat (dengan stresor yang jelas) atau mungkin juga
tidak (tanpa stresor yang jelas) terjadi segera setelah stress kehidupan yang
bermakna atau (dengan onset postpartum) kehamilan. Timbulnya penyakit sangat
tiba- tiba atau mengejutkan, biasanya tanpa tanda-tanda sebelumnya bahwa orang
tersebut akan jatuh sakit, walaupun gangguan ini sering terjadi pada orang yang
sebelumnya mempunyai gangguan kepribadian (terutama tipe ambang dan
histronik). 3
B. EPIDEMIOLOGI
Gangguan jarang terjadi dan lebih sering terjadi pada pasien muda (usia
20-an dan 30- an) daripada pasien tua. Data yang dapat diandalkan berdasarkan
determina jenis kelamin dan sosiokultural terbatas, meskipun beberapa gejala
menunjukkan ahwa insiden lebih tinggui
dari pada perempuan dan penduduk negara berkembang. Pola epidemiologi tersebut
sangat berbeda dengan pola pada skizofrenia. 2
Beberapa klinisi menunjukkan bahwa gangguan paling sering terjadi pada
pasien golongan sosioekonomi rendah dan mereka yang mengalami musibah atau
perubahan budaya yang nyata ( seperti imigran). Orang yang mengalami stresor
psikososial yang berat dapat beresiko lebih tinggi mengalami gangguan psikotik
singkat. 2
C. KOMORBIDITAS
Gangguan sering terjadi karena pasien dengan gangguan kepribadian (paling
sering gangguan histrionik, paranoid, skizoid, skizotipal dan kepribadian borderline). 2
D. ETIOLOGI
Penyebab gangguan psikotik sementara tidak diketahui. Pasien yang
menderita gangguan kepribadian mungkin mempunyai kerentanan biologis atau
psikologis mengalami gejala psikotik, terutama meraka dengan kualitas
borderline, skizoid, skizotipal, dan paranoid. Beberapa pasien gangguan
psikotik sementara mempunyai riwayat keluarga skizofrenia atau gangguan mood
tetapi tidak bersifat konklusif. 2
Formulasi psikodinamik menekankan adanya mekanisme koping yang tidak
adekuat dan mungkin adanya tujuan sekunder pada pasien dengan gejala psikotik.
Teori psikodinamik tambahan menunjukkan bahwa gejala psikotik merupakan suatu
pertahanan melawan fantasi yang dilarang, pemenuhan harapan yang tidak
diperoleh, atau pelarian dari situasi psikososial yang menekan. 2
E. DIAGNOSIS
DSM- IV- TR menguraikan kelanjutan
diagnosis gangguan psikotik, terutama didasarkan pada durasi gejala. Untuk
gejala psikotik yang berlangsung sekurang-kurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1
bulan dan bukan merupakan gejala gangguan mood, gangguan terkait zat, atau
gangguan psikotik akibat kondisi medis umum, diagnosis gangguan psikotik
sementara mungkin sesuai tabel dibawah ini. DSM- IV- TR menjelaskan tiga sub
tipe: 2
1.
Ada stresor,
2.
Tidak ada stresor,
3.
Awitan pasca partus. 2
Tabel: Kriteria Diagnostik DSM- IV- TR
Gangguan Psikotik Sementara. 2
1.
Waham 2.
Halusinasi 3.
Bicara kacau ( cth
inkoheren atau frequent derailment) 4.
Perilaku katatonik atau
kacau secara keseluruhan Catatan: jangan memasukkan gejala
jika merupakan pola respons yang sesuai budaya
Tentukan
apakah: Dengan stresor nyata: ( psikosis reaktif singkat): jika gejala
terjadi segara setelah dan tampak sebagai respon terhadap peristiwa yang
secara sendiri- sendiri atau bersamaan, secara nyata menekan hampir setiap
orang dalam situasi yang sama dalam budaya seseorang. Tanpa stresor nyata: jika gejala
psikotik tidak terjadi segara setelah atau tidak tampak sebagai repon
terhadap peristiwa yang secara sendiri atau bersamaan, secara nyata akan
menekan hampir semua orang dalam situasi yang sama dalam budaya seseorang. Dengan awitan pascapartus: jika
awitan dalam 4 minggu pascapartus. |
Kriteria diagnosis menurut PPDGJ adalah sebagai
berikut : 4
- F23 l Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
Pedoman Daignostik:
- Menggunakan urutan
diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk
ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai
ialah:
a.
Onset yang akut (dalam masa
2 minggu atau kurang sama dengan jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi
nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan
sehari-hari, tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak
jelas) sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.
b.
Adanya sindrom yang khas
(berupa polimorfik = beraneka ragam dan berubah cepat, atau schizophrenia-like
= gejala skizofrenik yang khas).
c.
Adanya stress akut yang
berkaitan. Kesulitan atau problem yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan
sebagai sumber stres dalam konteks ini.
d.
Tanpa diketahui berapa lama
gangguan akan berlangsung. 3
- Tidak ada gangguan
dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode manic atau episode
depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif
individual dapat menonjol dari waktu ke waktu.
- Tidak ada penyebab
organik, seperti trauma kapitis, delirium atau demensia. Tidak merupakan
intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-obatan. 4
- F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia
Pedoman Diagnostik:
- Untuk mendiagnosis
pasti harus memenuhi: 4
a.
Onset harus akut (dari
suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu
2 minggu atau kurang);
b.
Harus ada beberapa jenis
halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke
hari atau dalam hari yang sama.
c.
Harus ada keadaan emosional
yang sama beranekaragamnya;
d.
Walaupun gejala-gejalanya
beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat
memenuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.
- F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia
Pedoman Diagnostik: 4
- Memenuhi kriteria (a),
(b), dan (c) yang khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut;
- Disertai gejala-gejala yang memenuhi
kriteria untuk diagnosis skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian
besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas;
- Apabila gejala-gejala
skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah
menjadi skizofrenia.
- F23.2 Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia (Schizophrenia-Like) Akut
Pedoman Diagnostik: 4
- Untuk diagnosis pasti
harus memenuhi
a.
Onset gejala psikotik harus
akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonpsikosis menjadi keadaan yang
jelas psikosis);
b.
Gejala- gejala yang
memenuhi kriteria skizofrenia, harus ada untuk sebagian besar waktu sejak
berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik
c.
Kriteria untuk psikosis
polimirfik akut tidak terpenuhi.
- Apabila gejala- gejala
skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih 1 bulan lamanya, amka
diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia. 4
- F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham
Pedoman Diagnostik: 4
- Untuk diagnosis pasti
harus memenuhi: 4
a.
Onset gejala psikotik harus
akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis sampai jelas psikosis);
b.
Waham dan halusinasi harus
sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak berkembangnya keadaan psikotik yang
jelas dan
c.
Baik kriteria skizofrenia
maupun gangguan psikotik polimorfik akut tidak terpenuhi. 4
- F23.8 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya
- Gangguan psikotik akut
lain yang tidak dapat diklasifikasi ke dalam katagori manapun dalam F23. 4
- F23.9 Gangguan Psikotik Akut dan
Sementara YTT
WGPD (The Working Group on the Classification of Psychotic Disorders) merekomendasikan bahwa
sekarang ICD-10 kategori F 23.1 (gangguan
psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia) dan F23.2 (Akut skizofrenia-seperti gangguan psikotik) akan berubah menjadi "gangguan psikotik primer yang
tidak ditentukan". Jika durasi gangguan kurang dari 4 minggu, Jika durasi
lebih dari 4 minggu skizofrenia seharusnya didiagnosis. "Schizophreniform
disorder”,tidak dianjurkan untuk diperkenalkan ke ICD-11. 5
F. GAMBARAN KLINIS
Gejala gangguan psikotik sementara selalu mencakup sekurang-kurangnya
satu gejala utama psikosis, biasanya dengan awitan mendadak, tetapi tidak
selalu mencakup seluruh pola gejala yang terjadi pada skizofrenia. Beberapa
klinisi mengobservasi bahwa mood labil, kebingungan dan gangguan perhatian
dapat lebih sering terjadi pada awitan gangguan psikotik sementara daripada
awitan gangguan psikotik kronik. 2
Gejala khas gangguan psikotik sementara mencakup emosi mudah berubah, perilaku aneh atau
bizar, berterik atau terdiam, dan gangguan memori terhadap kejadian yang baru
saja terjadi. Beberapa gejala menunjukkan diagnosis delirium dan memerlukan
penanganan medis, terutama untuk menyingkirkan reaksi simpang obat. 2
Ø
STRESOR PEMICU
Contoh stresor pemicu yang paling jelas adalah peristiwa penting yang
menyebabkan kesedihan emosional yang signifikan seseorang. Peristiwa tersebut
mencakup kehilangan anggota keluarga dekat atua kecelakaan kendaraan bermotor
yang parah. Beberapa klinisi memperdebatkan bahwa keparahan peristiwa harus
dipikirkan dalam hubungannya dengan kehidupan pasien. Pandangan tersebut,
meskipun masuk akal, dapat memperluas definisi stresor pemicu untuk mencakup
peristiwa yang tidak terkait dengan episode psikotik. Yang lain memperdebatkan
bahwa stresor mungkin suatu rangakaian peristiwa bertekanan sedang dan bukan
satu peristiwa bertekanan berat. Namun, evaluasi jumlah stress yang disebabkan
oleh rangkaian peristiwa memerlukan tingkat keputusan klinis yang hampir tidak
mungkin. 2
G. DIAGNOSIS BANDING
Klinisi seharusnya tidak menganggap bahwa diagnosis yang tepat untuk
pasien psikotik singkat adalah gangguan psikotik sementara, bahkan ketika
faktor psikososial pemicu jelas teridentifikasi. Faktor tersebut mugnkin hanya
kebetulan. Jika gejala psikotik lebih dari 1 bulan, diagnosis gangguan skizofreniform,
gangguan skizoafektif, skizofrenia, gangguan mood dengan gambaran psikotik,
gangguan waham dan gangguan psikotik yang tidak tergolongkan perlu
dipertimbangkan. Namun, jika gejala psikotik dengan awitan mendadak terjadi
kurang dari 1 bulan sebagai respons terhadap stresor yang nyata, diagnosis yang
harus dipertimbangkan adalah gangguan psikotik sementara. 2
Diagnosis lain yang dipikirkan dalam diagnosis banding meliputi gangguan
buatan dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol, malingering, gangguan
psikotik yang disebabkan kondisi medis umum, dan gangguan psikotik akibat zat.
Pada gangguan buatan, gejala timbul dengan tujuan, pada malingering terdapat
tujuan khusus dibalik munculnya gejala psikotik (cth ingin dirawat di rumah sakit),
dan bila disebabkan obat-obatan atau keadaan medis, penyebab ditemukan melalui
pemeriksaan medis atau obat. 2
Jika pasien mengaku menggunakan zat terlarang, klinisi dapat membuat
penilaian intoksikasi zat atau keadaan putus zat tanpa pemeriksaan
laboratorium. Pasien dengan epilepsi atau delirium juga dapat memperlihatkan
gejala psikotik yang menyerupai gangguan psikotik singkat. Gangguan psikiatri
tambahan yang yang dipikirkan dalam diagnosis banding meliputi gangguan
identitas disasosiasif dan episode psikotik akibat gangguan kepribadian
borderline dan skizotipal.
H. PENATALAKSANAAN
1. RAWAT INAP
Seorang pasien psikotik akut mungkin memerlukan rawat inap yang singkat
baik untuk evaluasi maupun proteksi. Evaluasi memerlukan pemantauan gejala yang
ketat dan penilaian tingkat bahaya pasien terhadap diri sendiri dan orang lain.
Selain itu, rawat inap yang tenang dan terstruktur dapat membantu pasien
mendaoatkan kembali kesadarannya terhadap realita. Sementara klinisi menunggu
efek perawatan atau obat-obatan, mungkin diperlukan pengasingan, pengendalian
fisik, atau pemantauansatu pasien oleh satu pemeriksa. 2
2. FARMAKOTERAPI
Dua golongan utama obat yang dipertimbangkan diberikan dalam pengobatan
gangguan psikotik singkat adalah obat-obatan antipsikotik dan ansiolitik. Bila
obat antipsikotik yang dipilih, obat antipsikotik potensi tinggi atau atipikal
seperti haloperidol (Haldol) atau Risperidon (Risperdal) dapat digunakan.
Sebagai alternatif, ansiolitik seperti benzodiazepin dapat digunakan pada
pengobatan psikosis jangka pendek. Obat-obatan tersebut dapat efektif untuk
waktu singkat dan disertai efek samping yang lebih sedikit daripada obat
antipsikotik. Pada kasus jarang, benzodiazepine menyebabkan peningkatan agitasi
dan yang lebih jarang, bangkitan kejang akibat keadaan putus zat. Klinisi harus
menghindari penggunaan jangka panjang setiap obat pada pengobatan gangguan
tersebut. Jika diperlukan obat rumatan, seorang klinisi dapat memikirkan ulang
diagnosis. 2
Ø
Obat anti-psikosis atipikal
(atypical anti psychotics) : 6
-
Benzamide : Supiride (Dogmatil)
-
Dibenzodiazepine : -
Clozapine (Clozaril)
-
Olanzapine (Zyprexa)
-
Quetiapine (Seroquel)
-
Zotepine (Ludopin)
-
Benzisoxazole :
- Risperidone
(Risperdal)
-
Aripiprazole (Abilify)
Sediaan
obat antipsikotik atipikal dan dosis anjuran : 6
NO |
NAMA GENERIK |
NAMA DAGANG |
SEDIAAN |
DOSIS ANJURAN |
|
Sulpiride |
Dogmatil forte
(delagrange) |
Ampul : 100mg/2cc Tab 200 mg |
3-6 amp/ H (im) |
|
Clozapine |
Clozaril (novartis) Sizoril (meprofarm) |
Tab 25-100mg Tab 25-100 mg |
25-100 mg/h |
|
olanzapine |
Zyprexa (eli lily) |
Tab 5-10 mg |
10-20 mg |
|
Quetiapine |
Seroquel (astra zerieca) |
Tab 25-100 mg 200 mg |
50-400 mg/h |
|
Zotepine |
Lodopin (kalbe farma) |
Tab 25-50 mg |
75- 100 mg/h |
|
Risperidon |
Risperidone (dexa medika) Risperdal ( janssen) Risperdal consta Neripros ( pharos) Persidal (mersifarma) Rizodal (guardian pharmatama) Zofredal (kalbe farma) |
Tab 1-2-3 mg Tab 1-2-3 mg Vial 25mg/cc, 50mg/cc Tab 1-2-3 mg Tab 1-2-3 mg Tab 1-2-3 mg Tab 1-2-3 mg |
2-6 mg/ h 25-50 mg (im) setiap 2
minggu |
3. PSIKOTERAPI
Meskipun rawat inap dan farmakoterapi cenderung mengandalikan situasi
jangka pendek, bagian pengobatan yang sulit adalah integrasi psikologis
pengalaman (dan kemungkinan trauma pemicu, jika ada) kedalam kehidupan pasien
dan keluarganya. 2
Psikoterapi digunakan untuk memberikan kesempatan membalas stresor dan
episode psikotik. Eksplorasi dan perkembangan strategi koping adalah topik
utama psikoterapi. Masalah terkait meliputi membantu pasien menangani rasa
harga dirinya yang hilang dan mendapatkan kembali rasa percaya diri. Setiap
strategi pengobatan didasarkan pada peningkatan keterampilan menyelesaikan
masalah, sementara memperkuat struktur ego melalui psikoterapi tampaknya
merupakan cara yang paling efektif. Keterlibatan keluarga dalam proses
pengobatan mungkin penting untuk mendapatkan keberhasilan. 2
I. PERJALANAN DAN PROGNOSIS
Berdasarkan definisi, gangguan psikotik singkat berlangsung kurang dari 1
bulan. Meskipun demikian, perkembangan gangguan psikiatri yang signifikan
tersebut dapat menendakan kerentanan mental pasien. Sekitar separuh pasien
pertama kali digolongkan sebagai penderita gangguan psikotik sementara kemudian
menunjukkan sindrome psikiatri kronik seperti skizofrenia dan gangguan mood. 2
Namun, pasien dengan gangguan psikotik sementara biasanya mempunyai
prognosis yang baik, dan studi di Eropa menunjukkan bahwa 50- 80% pasien tidak
lagi mempunyai masalah psikiatri berat. Lamanya gejala akut dan residual sering
hanya beberapa hari. Kadang- kadang gejala depresif terjadi setelah resolusi
gejala psikotik, dan bunuh diri menjadi masalah yang harus diperhatikan selama
fase psikotik dan fase depresif pascapsikotik. 2
Tabel: gambaran prognosis baik untuk
gangguan psikotik sementara. 2
Penyesuaian
yang baik sebelum sakit Sedikit ciri
skizoid sebelum sakit Stresor pemicu
berat Awitan gejala
mendadak Gejala afektif
Bingung dan
limbung selama psikosis Sedikit
penumpulan afektif Durasi gejala
singkat Tidak ada
keluarga skizofrenik |
0 comments:
Post a Comment