A. Pengertian
Perencanaan adalah menyusun lamgkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan.
William H. Newman dalam bukunya Administrative action and Management: mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Menurut Hadari nawawi perencanaan ialah menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pada pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objectivitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap.
Efectifitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat di ukur dengan terpenuhinyafaktor kerja sama perumusan perencanaan, program kerja madrasah, dan upaya implementasi program kerja tersebut dalam mencapai tujuan.
Dalam pengajaran, perumusan tujuan adalah hal yang utama dan setiap proses pengajaran senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk itu proses pengajaran harus dilaksanakan. Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan program pengajaran ialah sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan evisien. Oleh karena itu, suatu sistem pengajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga tahap, yakni tahap analisis, tahap sitesis, dan tahap evaluasi. Kurikulum khususnya silabus, menjadi acuan utama dalam penyusunan perencanaan program pengajaran, namun kondisi sekolah/ madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal pentiong jangan sampai diabaikan.
B. Dimensi-Dimensi Perencanaan Pengajaran
Dimensi perencanaan pengajaran berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto memungkinkan diadakannya perencanaan komperehensif yang menalar dan efisien, yakni:
1. Signifikansi
Tingkatannya tergantung dengan tujuan pendidikan yang diajukan dan sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibangun selam proses perncanaan.
2. Feasibilitas
Perencanaan harus disusun sesuai pertimbangan realistis yang berkaitan dengan biaya maupun pengimpletasiannya.
3. Relevansi
Jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih specifik pada waktu yang tepat sehingga dapat dicapai tujuan specifik secara optimal.
4. Kepastian
Yaitu diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.
5. Ketelitian
Yaitu perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.
6. Adaptabilitas
Senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik, karena perencanaan pengajaran bersifat dinamis. Karena penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
7. Waktu
Yaitu keterlibatan perencanaan dalam memperediksi masa depan, serta untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8. Monitoring
Proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa setiap komponen bekerja secara efektif.
9. Isi perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan di rencanakan. Adapun perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
Perencanaan adalah menyusun lamgkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan.
William H. Newman dalam bukunya Administrative action and Management: mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Menurut Hadari nawawi perencanaan ialah menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pada pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objectivitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap.
Efectifitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat di ukur dengan terpenuhinyafaktor kerja sama perumusan perencanaan, program kerja madrasah, dan upaya implementasi program kerja tersebut dalam mencapai tujuan.
B. Dimensi-Dimensi Perencanaan Pengajaran
Dimensi perencanaan pengajaran berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto memungkinkan diadakannya perencanaan komperehensif yang menalar dan efisien, yakni:
1. Signifikansi
Tingkatannya tergantung dengan tujuan pendidikan yang diajukan dan sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibangun selam proses perncanaan.
2. Feasibilitas
Perencanaan harus disusun sesuai pertimbangan realistis yang berkaitan dengan biaya maupun pengimpletasiannya.
3. Relevansi
Jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih specifik pada waktu yang tepat sehingga dapat dicapai tujuan specifik secara optimal.
4. Kepastian
Yaitu diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.
5. Ketelitian
Yaitu perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.
6. Adaptabilitas
Senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik, karena perencanaan pengajaran bersifat dinamis. Karena penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
7. Waktu
Yaitu keterlibatan perencanaan dalam memperediksi masa depan, serta untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8. Monitoring
Proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa setiap komponen bekerja secara efektif.
9. Isi perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan di rencanakan. Adapun perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat:
- Tujuan yang diinginkan
- Program dan layanan, cara mengorganisasikan aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukung.
- Tenaga manusia, yakni cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, prilaku, kompetensi,maupun kepuasan mereka.
- Keuangan
- Bangunan fisik termasuk cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologi
- Struktur organisasi
- Konteks sosial, atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.
0 comments:
Post a Comment