Mahasiswa yang mempelajari bahasa dalam sastra akan memperoleh kontak dengan impian- impian, harapan-harapan,aspirasi-aspirasi, sebagai akar dari kebudayaan. Jika kita mengingginkan wawasan yang berbeda dari semua hal yang ada di dalam fakta, kita harus memilih sastra. Dari sastra mungkin kita mendapatkan nilai-nilai dari luar perhatian.
Kita menyadari bahwa revolusi adalah suatu tindakan yang mengagumkan dan memberikan kebanggan, sementara genersai muda tidak menyadarinya, karena tidak mengalaminya secara fisik. Maka meraka perlu diberi sentuhan jiwa kepahlawanan melalui hasil sastra.
1. KONSEPSI IBD DALAM KESUSTRAAN
Di samping puisi, dalam kesustraan dikenal pula bentuk drama sebagai wujud karya fiksi yang prosais. Apabila drama digunakan sebagai sumber pengajaran IBD, tentu bukan suatu hal yang aneh, Karena dalam batas-batas tertentu unsur-unsur drama,terutama jika drama dilihat dari segi karya sastra, maka dapat disajikan lewat materi fiksi. Drama pada dasarnya dapat disikapi sebagai karya pentas dan karya sastra.
Puisi dan drama sebagai karya sastra akan dibahas dalam kaitannya dengan konsepsi IBD yang terdapat didalamnya.
1.1 Apakah puisi itu ?
Dipandang dari segi bentuk, pada umumnya puisi dianggap sebagi pemakaian atau penggunaan bahasa yang itensif. Minimnya jumlah yang digunakan dan padatnya struktur yang dimanupulasikan,sangat brtpengaruh dalam menggerakkan emosi pembaca karena gaya penuturan dan gaya pelukisannya. Bahasa puisi dikataka lebih padat,lebih indah,lebih cemerlang dan hidup dari pada bahasa prosa atau percakapan sehari-hari. Bahasa puisi mengandung penggunaan lambang-lambang metaforis, dan bentuk-bentuk intuitif lain untuk mengekspresikan gagasan,perasaan dan emosi, karena puisi senantiasa menggapai secara eksklusif kearah imajinasi dan ranah (domain) bentuk-bentuk emotif dan artistiknya sendiri. Dalam pada itu, kepadatan bahasa puisi sebenarnya sangat berkaitan secara sinkron dan integratif dengan upaya sang penyair dalam memadatkan sejumlah pikiran,perasaan dan emosi serta pengalaman hidup yang diungkapkannya.
Hal yang membedakan seorang penyair dengan seorang pengarang prosa adalah kemampuannya dalam mengeksperikan hal-hal yang sangat besar dan luas dalam bentuk yang luas dan padat. Dan dipandang dari segi isinya,puisi yang bagus merupakan ekspresi yang benar atas keseluruhan kepribadian manusia sehingga dapat menyampaikan keinsafan pikiran dan hati manusia terhadap pengalaman dan peristiwa kehidupan secara luar biasa.
1.2 Mengapa puisi disajikan dalam IBD ?
A. Hubungan puisi sengan pengalaman manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra / puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu, puisi dapat menyebabkan mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan masyarakat.
Seiring membaca dan mendiskusikan hasil karya sastra / puisi dengan bimbingan dosen yang bijaksana dan matang,membuat mereka dapat berkembang untuk tidak saja mengerti terhadap diri mereka masing-masing dan hubungan dengan masyarakat tempat mereka hidup,tetapi juga terhadap keahlian dan kearifan senimannya.
Puisi mempunyai kekuatan untuk memperluas pengalaman hidup yang aktual dengan jalan mengatur dan mengeksintisikannya. Pengalaman yang melayani kebutuhan universal manusia untuk memperoleh perlarian dan obat penawar dari beban kesibukan hidup yang rutin.
B. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individualDengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati dan pikir / kesadaran manusia,baik dalam hati dan pikiran orang lain maupun diri sendiri. Hal ini dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui puisi, sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia,ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Adalah hak dan misi seorang penyair lewat puisinya untuk membuka tabir yang menutupi hati manusia dan membawa kita melihat sedekat-dekatnya rahasia pikiran, perasaan dan impian manusia. Pada akhiranya puisi, memperluas daerah persepsi kita memperbesar dan memperdalam serta menyempurnakan sensibilitas emosional,kemampuan untuk merasakan, sehingga kita menjadi lebih sensitif, lebih responsif,dan lebih simpatik.
C. Puisi dan keinsyafan socialPuisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial,yang terlibat dalam isu dan problema sosial. Secara imajinatif,puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial, berupa :
Dengan memberikan pengarahan dan bimbingan yang tepat dalam memproses membaca dan mendiskusikan puisi,mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkuan hidupnya.
1.3 Drama sebagai karya sastra
Drama sebagai karya pentas (teater) melibatkan unsur-unsur teater seperti :
Dari perbandingan diatas, tampak bahwa dalam lebih merupakan lakon yang dipentaskan, skip yang belum diproduksikan, teks yang belum dipanggungkan atau hasil kreasi pengarang yang dalam batas-batas tertentu dalam masih bersifat teoritis. Sementara itu teater masih lebih merupakan performasi dari lakon atau hasil interprestasi aktor dari kreasi pengarang yang dalam batas-batas tertentu bersifat mempraktekkan.
1.4 Prosa fiksi sebagai materi dalam IBD
Istilah prosa fiksi banyak padanannya. Dalam bahasa Indonesia rekaan dan didifenisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisah yang mempunyai pemeran,lakuan aksi, peristiwa,dan alur yan dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,novel,atau cerita pendek.
Yang dimaksud dengan nilai disini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca dapat memperoleh persepsi dan pengertian tersebut. Nilai ini hanya dapat diperoleh secara otomatis dari pembaca. Hanya pembaca yang berasal mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut nilai-nilai sastra.
Sastra, sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan dalam bahasa, juga memiliki aliran sesuai dengan rasa dan karsa penciptanya. Seperti halnya seni lukis yang telah diuraikan dimuka,seni sastra dapat dibedakan atas dua kelompok aliran, ayitu lairan realisme dan aliran ekspresionalisme. Masing-masing aliran ini memiliki sub-aliran yang secar garis besar diuraikan seperti dibawah ini.
a. Realisme
Realisme merupakan aliran yang timbul berdasarkan secara yang alamiah. Aliran ini menitik beratkan pada objeknya. Arliran realisme terbagi lagi menjadi beberapa sub aliran, antar lain sebagai berikut :
b. Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul berdasarkan ekspresi penciptanya sehinga titik beratnya terletak pada subjeknya. Aliran ekspresionisme terbagi menjadi beberapa sub aliran,berikut ini :
2. KONSEPSI IBD DALAM SENI RUPA
2.1 Arti dan tujuan seni rupa
Menurut Upjohn tujuan seni rupa adalah sebagai berikut :
Seni adalah jawaban terhadap tuntutan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah interprestasi dan melengkapi hidupnya. Adakalanya suatu waktu,seni dijadikan pembantu untuk tujuan lainnya. Seperti pengagungan agama.
2.2 Beberapa gaya dan corak seni rupa
Karena adanya perbedaan konsepsi pikiran dari masing-masing zaman,maka setiap zaman melahirkan kesenian dengan ciri-ciri yang khusus. Ada bermacam-macam gaya mempunyai corak pesona tersendiri dan khas. Di samping itu, tiap-tiap aliran corak, mempunyai tujuan tertentu atau fungsi sendiri-sendiri. Aliran mempunyai cita-cita seni sendiri,sesuai dengan pikiran zamannya.
Corak dan gaya seni modern eksposionis tidak terbatas oleh objek-objek tertentu,melainkan ditentukan oleh sikap batin si penciptanya dengan melampaui batas dan ruang waktu.
Dalam tahun 1970-an seni rupa baru yang didasari oleh semangat pembaruan. Dalam gerakan ini, suatu hal karya dapat lahir dari imajinasi yang bebas. Ada beberapa langkah yang merupakan gebrakan yang baru dalam aliran ini :
3. KONSEPI IBD DALAM SENI MUSIK
Telah kita ketahui bahwa seni musik itu ada dua jenis ;
===============
Daftar Pustaka
Bainar Prof.dr.Hajjah. 2006. ILMU SOSIAL,BUDAYA DAN KEALAMAN DASAR . JAKARTA : PT Jenki Satria.
Mustafa Drs,H,ahmad. 1999. ILMU BUDAYA DASAR. BANDUNG : PT.Pustaka Setia.
Notowidagno Drs. Rohiman.1993. ILMU BUDAYA DASAR BERDASARKAN AL-QURAN DAN HADITS. JAKARTA : PT. Widjaya Jakarta.
Hartono. Drs.1990. ILMU SOSIAL DASAR. JAKARTA : PT. bumi Aksara.
Soelaiman. Drs. H. M. munandar. 2005. ILMU SOSIAL DASAR. BANDUNG : PT. Refika Aditama.
M. setiadi. Dra. Elly. 2007. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. JAKARTA : PT. Kencana
Kita menyadari bahwa revolusi adalah suatu tindakan yang mengagumkan dan memberikan kebanggan, sementara genersai muda tidak menyadarinya, karena tidak mengalaminya secara fisik. Maka meraka perlu diberi sentuhan jiwa kepahlawanan melalui hasil sastra.
1. KONSEPSI IBD DALAM KESUSTRAAN
Di samping puisi, dalam kesustraan dikenal pula bentuk drama sebagai wujud karya fiksi yang prosais. Apabila drama digunakan sebagai sumber pengajaran IBD, tentu bukan suatu hal yang aneh, Karena dalam batas-batas tertentu unsur-unsur drama,terutama jika drama dilihat dari segi karya sastra, maka dapat disajikan lewat materi fiksi. Drama pada dasarnya dapat disikapi sebagai karya pentas dan karya sastra.
Puisi dan drama sebagai karya sastra akan dibahas dalam kaitannya dengan konsepsi IBD yang terdapat didalamnya.
1.1 Apakah puisi itu ?
Dipandang dari segi bentuk, pada umumnya puisi dianggap sebagi pemakaian atau penggunaan bahasa yang itensif. Minimnya jumlah yang digunakan dan padatnya struktur yang dimanupulasikan,sangat brtpengaruh dalam menggerakkan emosi pembaca karena gaya penuturan dan gaya pelukisannya. Bahasa puisi dikataka lebih padat,lebih indah,lebih cemerlang dan hidup dari pada bahasa prosa atau percakapan sehari-hari. Bahasa puisi mengandung penggunaan lambang-lambang metaforis, dan bentuk-bentuk intuitif lain untuk mengekspresikan gagasan,perasaan dan emosi, karena puisi senantiasa menggapai secara eksklusif kearah imajinasi dan ranah (domain) bentuk-bentuk emotif dan artistiknya sendiri. Dalam pada itu, kepadatan bahasa puisi sebenarnya sangat berkaitan secara sinkron dan integratif dengan upaya sang penyair dalam memadatkan sejumlah pikiran,perasaan dan emosi serta pengalaman hidup yang diungkapkannya.
Hal yang membedakan seorang penyair dengan seorang pengarang prosa adalah kemampuannya dalam mengeksperikan hal-hal yang sangat besar dan luas dalam bentuk yang luas dan padat. Dan dipandang dari segi isinya,puisi yang bagus merupakan ekspresi yang benar atas keseluruhan kepribadian manusia sehingga dapat menyampaikan keinsafan pikiran dan hati manusia terhadap pengalaman dan peristiwa kehidupan secara luar biasa.
1.2 Mengapa puisi disajikan dalam IBD ?
A. Hubungan puisi sengan pengalaman manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra / puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu, puisi dapat menyebabkan mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan masyarakat.
Seiring membaca dan mendiskusikan hasil karya sastra / puisi dengan bimbingan dosen yang bijaksana dan matang,membuat mereka dapat berkembang untuk tidak saja mengerti terhadap diri mereka masing-masing dan hubungan dengan masyarakat tempat mereka hidup,tetapi juga terhadap keahlian dan kearifan senimannya.
Puisi mempunyai kekuatan untuk memperluas pengalaman hidup yang aktual dengan jalan mengatur dan mengeksintisikannya. Pengalaman yang melayani kebutuhan universal manusia untuk memperoleh perlarian dan obat penawar dari beban kesibukan hidup yang rutin.
B. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individualDengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati dan pikir / kesadaran manusia,baik dalam hati dan pikiran orang lain maupun diri sendiri. Hal ini dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui puisi, sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia,ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Adalah hak dan misi seorang penyair lewat puisinya untuk membuka tabir yang menutupi hati manusia dan membawa kita melihat sedekat-dekatnya rahasia pikiran, perasaan dan impian manusia. Pada akhiranya puisi, memperluas daerah persepsi kita memperbesar dan memperdalam serta menyempurnakan sensibilitas emosional,kemampuan untuk merasakan, sehingga kita menjadi lebih sensitif, lebih responsif,dan lebih simpatik.
C. Puisi dan keinsyafan socialPuisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial,yang terlibat dalam isu dan problema sosial. Secara imajinatif,puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial, berupa :
- Penderitan atas ketidak adilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesamannya
Dengan memberikan pengarahan dan bimbingan yang tepat dalam memproses membaca dan mendiskusikan puisi,mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkuan hidupnya.
1.3 Drama sebagai karya sastra
Drama sebagai karya pentas (teater) melibatkan unsur-unsur teater seperti :
- Dekorasi pentas
- Komposis pentas,baik yang berkenaan dengan bahan bergerak (aktor),maupun bahan statis (peralatan pentas)
- Tata pakaian (costume)
- Tata rias (make up)
- Tata sinar (lighting)
- Tata bunyi / latar belakang bunyi (sound effects)
Drama Teater
Play : performance
Script : production
Text : staging
Author : actor
Creation : interprestation
Theory : practice
Play : performance
Script : production
Text : staging
Author : actor
Creation : interprestation
Theory : practice
Dari perbandingan diatas, tampak bahwa dalam lebih merupakan lakon yang dipentaskan, skip yang belum diproduksikan, teks yang belum dipanggungkan atau hasil kreasi pengarang yang dalam batas-batas tertentu dalam masih bersifat teoritis. Sementara itu teater masih lebih merupakan performasi dari lakon atau hasil interprestasi aktor dari kreasi pengarang yang dalam batas-batas tertentu bersifat mempraktekkan.
1.4 Prosa fiksi sebagai materi dalam IBD
Istilah prosa fiksi banyak padanannya. Dalam bahasa Indonesia rekaan dan didifenisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisah yang mempunyai pemeran,lakuan aksi, peristiwa,dan alur yan dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,novel,atau cerita pendek.
Yang dimaksud dengan nilai disini adalah persepsi dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca dapat memperoleh persepsi dan pengertian tersebut. Nilai ini hanya dapat diperoleh secara otomatis dari pembaca. Hanya pembaca yang berasal mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut nilai-nilai sastra.
- Prosa fiksi memberikan kesenangan
- Prosa fiksi memberikan informasi
- Prosa fiksi memberikan warisan cultural
- Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
- Mencari hubungan antar fiksi (sastra) dengan biografi atau psikologi pengarang. Kencendungan ini berdasarkan penyikapkan sastra sebagi produk individual pengarang atau kreaktor individual.
- Mengaitkan faktor-faktor yang menentukan kreasi sastra (fiksi) dengan kehidupan institusional,seperti kondisi ekonomi,sosial atau politik,berangkat dari keyakinan bahwa semua itu sangat kuat mempengaruhi karya sastra.
- Mencari penjelasan seab-sebab sastra dalam kaitannya dengan hasil-hasil pemikiran manusia lainnya, seperti ideology,filsafat, teologi,dan sebagainya.
- Menerangkan sastra dalam kaitannya dengan semangat zaman,atmosfir atau iklim intelektual tertentu.
- 1. Alur
- 2. Tokoh
- 3. Aksi (lakuan)
- 4. Dialog
Sastra, sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan dalam bahasa, juga memiliki aliran sesuai dengan rasa dan karsa penciptanya. Seperti halnya seni lukis yang telah diuraikan dimuka,seni sastra dapat dibedakan atas dua kelompok aliran, ayitu lairan realisme dan aliran ekspresionalisme. Masing-masing aliran ini memiliki sub-aliran yang secar garis besar diuraikan seperti dibawah ini.
a. Realisme
Realisme merupakan aliran yang timbul berdasarkan secara yang alamiah. Aliran ini menitik beratkan pada objeknya. Arliran realisme terbagi lagi menjadi beberapa sub aliran, antar lain sebagai berikut :
- Impresionisme
- Naturalisme
- Neo- Naturalisme
- Determinisme
b. Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul berdasarkan ekspresi penciptanya sehinga titik beratnya terletak pada subjeknya. Aliran ekspresionisme terbagi menjadi beberapa sub aliran,berikut ini :
- Romantik
- Idealisme
- Simbolik
- Surealisme
2. KONSEPSI IBD DALAM SENI RUPA
2.1 Arti dan tujuan seni rupa
Menurut Upjohn tujuan seni rupa adalah sebagai berikut :
Seni adalah jawaban terhadap tuntutan dasar kemanusiaan. Tujuan utamanya ialah menambah interprestasi dan melengkapi hidupnya. Adakalanya suatu waktu,seni dijadikan pembantu untuk tujuan lainnya. Seperti pengagungan agama.
2.2 Beberapa gaya dan corak seni rupa
Karena adanya perbedaan konsepsi pikiran dari masing-masing zaman,maka setiap zaman melahirkan kesenian dengan ciri-ciri yang khusus. Ada bermacam-macam gaya mempunyai corak pesona tersendiri dan khas. Di samping itu, tiap-tiap aliran corak, mempunyai tujuan tertentu atau fungsi sendiri-sendiri. Aliran mempunyai cita-cita seni sendiri,sesuai dengan pikiran zamannya.
Corak dan gaya seni modern eksposionis tidak terbatas oleh objek-objek tertentu,melainkan ditentukan oleh sikap batin si penciptanya dengan melampaui batas dan ruang waktu.
Dalam tahun 1970-an seni rupa baru yang didasari oleh semangat pembaruan. Dalam gerakan ini, suatu hal karya dapat lahir dari imajinasi yang bebas. Ada beberapa langkah yang merupakan gebrakan yang baru dalam aliran ini :
- Membuang sejauh mungkin tentang adanya element-element khusus dalam seni rupa,seperti element lukis dan element gambar.
- Membuang sejauh mungkin sikap spelialis dalam seni rupa yang cenderung membangun bahasa alistis dan menjadikan maksud si seniman tidak dapat dipahami oleh masyarakat yang lebih menilainya sebagai bagian yang mengandung misteri
- Mendambakan kemungkinan berkarya dalam arti mengharapkan keragaman gaya dalam seni rupa Indonesia.
- Menciptakan perkembangan seni rupa Indonesia dengan jalan mengutamakan pengetahuan yang didasari oleh tulisan dan teori orang Indonesia yang menentang habis-habisan pendapat yang mengatakan bahwa seni rupa Indonesia adalah bagin dari sejarah seni rupa dunia,seni adalah universal.
- Mencita-citakan seni rupa yang lebih hidup,dalam arti kehadirannya tidak diragukan,wajar,berguna dan hidup meluas dikalangan masyarakat.
3. KONSEPI IBD DALAM SENI MUSIK
Telah kita ketahui bahwa seni musik itu ada dua jenis ;
- Music daerah, seperti : seni karawitan, degung sunda, music kolintang,dan geding sriwijaya.
- Music nasional, seperti : padamu Negari, hallo-hallo bandung, Gugur bunga, dan Syukur.
===============
Daftar Pustaka
Bainar Prof.dr.Hajjah. 2006. ILMU SOSIAL,BUDAYA DAN KEALAMAN DASAR . JAKARTA : PT Jenki Satria.
Mustafa Drs,H,ahmad. 1999. ILMU BUDAYA DASAR. BANDUNG : PT.Pustaka Setia.
Notowidagno Drs. Rohiman.1993. ILMU BUDAYA DASAR BERDASARKAN AL-QURAN DAN HADITS. JAKARTA : PT. Widjaya Jakarta.
Hartono. Drs.1990. ILMU SOSIAL DASAR. JAKARTA : PT. bumi Aksara.
Soelaiman. Drs. H. M. munandar. 2005. ILMU SOSIAL DASAR. BANDUNG : PT. Refika Aditama.
M. setiadi. Dra. Elly. 2007. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. JAKARTA : PT. Kencana
0 comments:
Post a Comment