Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 36:
Penjelasan
Ibnu sabil di sini diartikan orang yang keputusan belanja di dalam perjalanan, anak-anak yang tidak diketahui ibu-bapaknya, orang-orang yang mengembara untuk keperluan Islam dan Muslimin.
Dalam ayat 36 tersebut diatas, Allah menjelaskan kewajiban-kewajiban bagi seorang Muslim yang secara garis besarnya ada tiga macam. Ketiga macam kewajiban tersebut adalah :
Dari ayat ini jelas bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak hanya berkewajiban menyembah Allah SWT, akan tetapi ia juga harus memiliki sifat peduli terhadap masyarakat di sekitarnya, sehingga boleh dikatakan bahwa ibadah seseorang tidak akan sempurna bila tidak dibarengi dengan kepedulian terhadap keadaan masyarakat sekitarnya. Sebab kalau dilihat dari segi bahasa, rangkaian perintah tadi menggunakan kata sambung wa ( artinya=dan).
Maksudnya, kalau perintah menyembah Allah itu wajib maka berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim dan sebagainya juga wajib.
Ayat itu diakhiri dengan :
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri”.
Karena orang yang sombong senantiasa meremehkan semua hak orang-orang lain, memandang orang lain rendah dan hina. Sifat angkuh dan sombong jelas akan menjauhkan seseorang dari masyarakat dan tidak disenangi oleh masyarakat, sehingga akhirnya hubungan harmonis antar sesama manusia menjadi sirna. Bila hubungan antar manusia tidak lagi berjalan dengan harmonis maka hilanglah salah satu sifat manusia sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, sifat sombong sangat dibenci oleh Allah SWT.
واعبدوا الله ولا تشركوا به شيءا وبالولدين احسنا وبذي القربي واليتمي والمسكين والجار ذي القربي والجار الجنب والصاحب بالجنب وابن السبيل وما ملكت ايمنكم ان الله لا يحب من كان مختالا فخورا
Artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri”Penjelasan
Ibnu sabil di sini diartikan orang yang keputusan belanja di dalam perjalanan, anak-anak yang tidak diketahui ibu-bapaknya, orang-orang yang mengembara untuk keperluan Islam dan Muslimin.
Dalam ayat 36 tersebut diatas, Allah menjelaskan kewajiban-kewajiban bagi seorang Muslim yang secara garis besarnya ada tiga macam. Ketiga macam kewajiban tersebut adalah :
- Kewajiban kepada Allah, yaitu menyembah dan tidak mempersekutukannya.
- Berbuat baik kepada kedua orang tua
- Berbuat baik kepada masyarakat, yaitu kepada keluarga dekat, tetangga dekat dan jauh, kepada orang yang berada dalam perjalanan, dan berbuat baik kepada orang-orang yang berada di bawah tanggungannya.
Dari ayat ini jelas bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak hanya berkewajiban menyembah Allah SWT, akan tetapi ia juga harus memiliki sifat peduli terhadap masyarakat di sekitarnya, sehingga boleh dikatakan bahwa ibadah seseorang tidak akan sempurna bila tidak dibarengi dengan kepedulian terhadap keadaan masyarakat sekitarnya. Sebab kalau dilihat dari segi bahasa, rangkaian perintah tadi menggunakan kata sambung wa ( artinya=dan).
Maksudnya, kalau perintah menyembah Allah itu wajib maka berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim dan sebagainya juga wajib.
Ayat itu diakhiri dengan :
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri”.
Karena orang yang sombong senantiasa meremehkan semua hak orang-orang lain, memandang orang lain rendah dan hina. Sifat angkuh dan sombong jelas akan menjauhkan seseorang dari masyarakat dan tidak disenangi oleh masyarakat, sehingga akhirnya hubungan harmonis antar sesama manusia menjadi sirna. Bila hubungan antar manusia tidak lagi berjalan dengan harmonis maka hilanglah salah satu sifat manusia sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, sifat sombong sangat dibenci oleh Allah SWT.
0 comments:
Post a Comment