Mengucapkan Salam

Sangat banyak dalil yang menunjukkan bahwa mengucapkan salam adalah sunnah. Diantaranya adalah, hadist:

“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam. Beliau ditanya, ‘Apa itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Jika ia bertemu dengannya maka hendaklah ia mengucapkan salam kepadanya…’” (HR Muslim)

Dalil mengucapkan salam juga ditunjukkan dengan tindakan verbal Rasulullah beserta sahabat sahabatnya. Dan kepopuleran masalah ini membuat kita tidak perlu menyebutkan lagi teks (dalil).

Adapun menjawab salam adalah wajib. Kewajiban ini bersifat aini (individual) dan jika tidak dikerjakan maka ia berdosa. Dalil yang menunjukkan hal tersebut sangatlah banyak. Antara lain firman Allah:

واذا حييتم بتحيه فحيوا باحسن منها او ردوها ان الله كان علي كل شيء حسيبا
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah penghormatan itu” (QS An Nisaa’: 86)


Ibnu Hazm, Ibnu Abdil Bar dan Syeikh Taqiyuddin menyebutkan adanya ijma’ (consensus para ulama) atas kewajiban menjawab salam. Jika seseorang mengucapkan salam kepada sejumlah orang, maka apabila semuanya menjawab itu leibh baik. Namun apabila dijawab oleh salah seorang dari mereka, maka yang lain telah gugur kewajibannya dan tidak berdosa.

Ali bin Abi Thalib pernah berkata, ‘Apabila sejumlah orang berjalan, maka cukuplah salah satu saja yang mengucapkan salam. Dan apabila sejumlah orang duduk, maka cukup salah satu saja yang menjawab salam’ (HR Abu Dawud)

Ada macam macam ucapan salam. Yang afdhal adalah
‘Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh’. ( السلام عليكم ورحمة الله وبركاته ) Lalu ada pula yang mengucapkan ‘Assalammualaikum warahmatullahi’ ( السلام عليكم ورحمة الله ) atau ‘Assalammualaikum’ ( السلام عليكم )

Hal itu didasarkan kepada apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasannya ada seorang lelaki yang bertemu Rasulullah, sementara beliau sedang duduk. Lalu lelaki itu mengucapkan ‘Assalammualaikum’. Rasulullah lantas bersabda ‘Sepuluh kebajikan’.

Kemudian ada lelaki lain yang bertemu beliau, lalu mengucapkan ‘Assalammualaikum warahmatullahi’. Rasulullah lantas bersabda, ‘Dua puluh kebajikan’.

Kemudian ada lelaki lain yang bertemu beliau, lalu mengucapkan, ‘Assalammualaikum warahmatullahi wa barakatuhu’. Beliau lantas bersabda, ‘Tigapuluh kebajikan’ [HR Tirmidzi, no 2689]

Cara menjawab salam disesuaikan dengan salam yang diucapkan atau lebih baik. Hal ini didasarkan firman Allah SWT.

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik daripadanya, atau balaslah penghormatan itu. Qs An Nisaa 86.

Yaitu dengan mengucapkan : Waalaikumumssalam wa rahmatullahi wa barakatuhu. Jawaban ini berlaku bagi individu maupun kelompok.

Pertanyaan: jika seseorang mengucakan salam dengan lengkap [hingga wabarakatuhu], apakah untuk menjawab dianjurkan untuk menambahi dengan ‘wamaghfiratuhu waihsanuhu’

Jawaban: tidak perlu. Ibnu Abdul Bar berkata, ‘Ibn Abbas dan Ibn Umar pernah mengatakan: Ucapan salam berhenti pada kata ‘wabarakatuhu’. Ini persis dengan apa yang disebut kan Allah dalam firmannya.

رحمت الله وبركته عليكم اهل البيت
Rahmat Allah dan keberkatanNya, di ucapkan atas kamu, hai ahlulbait. QS Hud 73.

Ibnu Abbas dan Ibnu Umar berpendapat bahwa menambah ucapan salam lebih dari itu adalah makruh. [At Tamhid, 5/293]

(Fuad Abdul Aziz Asy-Syalhub, Etika Salam, Pustaka Elba)

Artikel Terkait:

comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 


© 2010 Invest Scenery is proudly powered by Blogger