Kucing yang Pergi ke Makkah

Dahulu kala raja kucing pergi berziarah ke Makkah. Ketika itu dia pulang, raja tikus merasa berkewajiban untuk bertamu dan menyalaminya karena telah kembali dengan selamat sebagai haji atau peziarah. Dia berkata kepada rakyat tikus, "Etika menuntut kita untuk pergi ke rumahnya dan menyambut kepulangannya secara resmi".

Rakyat tikus tidak percaya. "Kucing adalah musuh kita; bagaimana bisa mendatanginya dengan selamat?"

Raja menjelaskan, "Kini setelah dia pergi ke Makkah, sudah jadi haji, dia tidak lagi bebas untuk melakukan apa yang boleh dilakukan sebelumnya. Belakangan ini, dia bersembahyang terus sejak subuh hingga magrib, dan tasbih tidak pernah lepas dari tangannya."

Rakyat tikus tidak terbujuk. "Pergilah engkau mengunjungi," kata mereka. "Kami akan menunggumu di sini."

Maka raja tikus berangkat. Dia melongokkan kepalanya keluar lubang dan melihat sekeliling. Di sana duduklah raja kucing, songkok putih bertengger di kepalanya. Dia mengucapkan puji-pujian kepada Allah, menggumamkan doa, dan tiap sebentar meludah dari atas bahunya, pertama ke kiri dan kemudian ke kanan, kalau-kalau setan bersembunyi di belakang untuk mengalihkan perhatiannya dalam beribadah.

Tidak lamasetelah raja kucing melihat raja tikus mengintip keluar dari lubang, dia menjatuhkan biji-biji tasbihnya dan menerkam! Dan kalau bukan karena Allah yang Maha Pelindung, dia pasti telah menggigit ekor tikus sampai putus.

Raja tikus melompat kembali ke dalam lubang dan bergabung kembali dengan rakyatnya. "Bagaimana keadaan raja kucing setelah menunaikan ibadah haji?" tanya mereka. "Mari kita berharap agar dia berubah menjadi lebih baik."

"Lupakan ibadah hajinya," kata raja tikus. "Dia mungkin beribadah layaknya seorang haji, tapi dia tetap menerkam seperti seekor kucing."

Artikel Terkait:

comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 


© 2010 Invest Scenery is proudly powered by Blogger