Perkembangan Pendidikan Islam di Sisilia

A. SISILIA
Kerajaan Sisilia (bahasa Latin: Regnum Siciliae atau Sicilie; bahasa Italia: Regno di Sicilia, umumnya disingkat Regno) adalah negara yang eksis di Italia selatan dan didirikan oleh Roger II dari tahun 1130 sampai tahun 1816. Kerajaan Sisilia tidak hanya terdiri dari pulau Sisilia, tetapi juga seluruh wilayah Mezzogiorno di Italia selatan, dan di pulau Malta dan Gozo sampai tahun 1530.

Sisilia adalah sebuah daerah otonomi Italia dan pulau terbesar di Laut Tengah, dengan wilayah seluas 25.703 km² dan penduduk 4.968.991 jiwa. Kota-kota penting di Sisilia adalah sang ibu kota regione, Palermo dan ibu kota-ibu kota provinsi yang terdiri dari Catania, Messina, Siracusa, Trapani, Enna, Caltanissetta, Agrigento, Ragusa. Kota-kota lainnya yang terkenal adalah Cefalù, Taormina, Bronte, Marsala, Corleone, Castellammare del Golfo Francavilla di Sicilia, dan Abacaenum (kini Tripi). Sebagian besar penduduk Sisilia menuturkan bahasa Italia dan bahasa Sisilia. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab (643-644 M), sisilia merupakan satu provinsi dari Bizantium, penduduknya mayoritas berbangsa barbar.

Islam di Sisilia berkuasa selama kurang lebih empat abad (827-1194 M). Keseluruhan pemerintahan Islam di Sisilia di bawah kekuasaan tiga dinasti, yaitu dinasti Aqlab (827-909 M), disusul dinasti Fathimiyah (909-1091 M), dan akhirnya dinasti Qalbi (1091-1194 M).


Sama hal nya dengan Andalusia, sisilia juga memberi pengaruh yang sangat besar terhadap peradaban teknologi industri, ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan, sehingga para tenaga pengajar dan dosen mendapatkan tunjangan biaya hidup yang melebihi dari cukup. 4 abad Islam di Sisilia, telah mengubah wajah pendidikan ketika itu, karena pendidikan Islam telah terlaksana dengan baik dan sistematis pada saat itu.

B. POLA PENDIDIKAN ISLAM DI SISILIA
Pola-pola pendidikan Islam di Sisilia pada masa itu antara lain:
a. Kuttab
Kuttab adalah lembaga pendidikan terendah yang banyak terdapat di Sisilia. Tentang pola pendidikan kuttab di Sisilia ini, dikatakan oleh Abu Bakar Ibnu Arabi, mereka mempunya cara yang baik dalam mengajar, yaitu bila telah kelihatan gejala-gejala kecerdasan pada seorang anak, dikirimlah dia ke Maktab. Di sana anak itu belajar menulis, berhitung, dan Bahasa Arab. Pada kota Palermo terdapat 300 orang guru Kuttab, jumlah ini termasuk hitungan yang sangat banyak pada masa itu. Dikarenakan adanya kuttab-kuttab tersebut, maka sampai sekarang Universitas Palermo yang menjanjikan untuk kemajuan peradaban di dunia masih eksis.

b. Science dan Technology
Pendidikan Islam di Sisilia berpusat di kota Palermo, pada daerah ini kemajuan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan kemajuan pendidikan di Spanyol dan dunia Islam pada umumnya. Di Universitas Palermo terdapat pusat kajian sains dan teknologi yang sangat hebat di saat itu. Ini pulalah yang menjadi cikal bakal muncul dan menjalarnya ilmu pengetahuan di Benua Eropa, terutama di Itali dan kota-kota lainnya.

Ulama-ulama besar dengan karya-karya hebat yang telah dilahirkan oleh Sisilia antaranya, yaitu:
  1. Muhammad ibn Khurasan dan Ismail ibn Khalaf, di bidang ilmu al-Qur’an dan Qira’at.
  2. Abu Abbas dan Abu Bakar ibn Muhammad al-Yamimi, dalam bidang Hadits.
  3. Ibnu al-Farra dan musa ibn Hasan, dalam bidang ilmu kalam.
  4. Ali Hamzah al-Bashri dalam bidang sastra.
  5. Abu Sa’in Ibrahim dan Abu Bakar al-Shiqali, bidang fisika, kimia, dan matematika.
  6. Abu al-Abbas Ahmad ibn al-Slam, dalam bidang kedokteran.

C. FAKTOR PENDUKUNG KEMAJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI SISILIA
Dari beberapa faktor penyebab majunya pendidikan Islam di sisilia, tidak terlepas dari sisiokultural masyarakat ketika itu yang sangat haus dan mencintai ilmu pengetahuan. Di sisi lain, belahan Eropa waktu itu berada dalam kegelapan dan di ambang keterbelakangan, sehingga keadaan itu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintahan Sisilia. Karena kebodohan akan menghantar kita kepada keterbelakangan. Adapun faktor-faktor itu adalah:
  1. Para penguasa muslim di Sisilia adalah orang pencinta ilmu dan berwawasan luas. Mereka mengirim siswa-siswa berbakat untuk belajar di universitas-universitas terkemuka di dunia Islam.
  2. Menggaji para dosen, peneliti, dan ilmuwan.
  3. Membebaskan para dosen, peneliti, dan ilmuwan dari wajib militer.
  4. Migrasi para ilmuwan, peneliti, dosen dan guru dari berbagai penjuru dunia Islam ke Sisilia, karena tertarik dengan tunjangan memadai.

Artikel Terkait:

comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 


© 2010 Invest Scenery is proudly powered by Blogger