Implementasi Kurikulum

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.

A. Definisi
Dalam Oxford Advance Leaner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah “put something into effect” atau penerapan sesuatu yang memberikan efek. Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (written curriculum) dalam bentuk pembelajaran.
  1. Tahap-tahap Implementasi Kurikulum
  2. Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
    • Pengembangan program mencakup program tahunan, semester atau catur wulan, bulanan, mingguan dan harian.
    • Pelaksanaan pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
    • Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum catur wulan atau semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.
  3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Implementasi Kurikulum
  4. Implementasi kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
    • Karakteristik kurikulum.
    • Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi kurikulum.
    • Karakteristik pengguna kurikulum.
  5. Prinsip-prinsip Implementasi Kurikulum
  6. Dalam implementasi kurikulum, terdapat beberapa prinsip yang menunjang tercapainya keberhasilan, yaitu:
    • Perolehan kesempatan yang sama.
    • Berpusat pada anak.
    • Pendekatan dan kemitraan.
    • Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan.
  7. Unsur-unsur Implementasi Kurikulum
  8. Dalam implementasi kurikulum, terdapat berbagai unsur terkait sebagai berikut:
    • Pelaksanaan kurikulum, menerapkan prinsip “Kesatuan dalam Kebijakan dan Keberagamaan dalam Pelaksanaan”. Pelaksanaan kurikulum di daerah perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
      1. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan
      2. Perluasan kesempatan berimprovisasi dan berkreasi dalam meningkatkan mutu pendidikan
      3. Penegasan tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah, masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat, dalam meningkatkan mutu pendidikan
      4. Peningkatan pertanggungjawaban (akuntibilitas) kinerja penyelenggaraan pendidikan
      5. Perwujudan keterbukaan dan kepercayaan dalam pengelolaan pendidikan, sesuai dengan otoritas masing-masing yang dapat membangun kesatuan dan persatuan bangsa
      6. Penyelesaian masalah pendidikan sesuai dengan karakteristik wilayah yang bersangkutan.
    • Bahasa Pengantar. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran.
    • Hari Belajar. Jumlah hari belajar dalam satu tahun pelajaran adalah 204 sampat 240 hari, jumlah minggu efektifnya adalah 34 sampai 40 hari, dan pengaturannya dilaksanakan dengan sistem semester. Pengaturan hari efektif diwujudkan dalam kalender pendidikan yang berlaku secara nasional.
    • Kegiatan Kurikulum. Kegiatan kurikuler dikelompokkan menjadi kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
    • Tenaga Kependidikan. Guru disyaratkan mempunyai kualifikasi dan kompetensi khusus untuk menunjang pencapaian kompetensi lulusan pada satuan pendidikan.
    • Sarana dan Prasarana Pendidikan.
    • Remedial, Pengayaan dan Percepatan Belajar.
    • Bimbingan dan Konseling. Sekolah memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik dalam konteks pengembangan kepribadian, sosial, karier, dan belajar lanjutan.
    • Pengembangan atau Penyusunan Silabus. Di berbagai daerah, sekolah mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing, tetapi tetap berdasarkan pada standar kompetensi.
    • Pengelolaan Kurikulum.
    • Sekolah Bertaraf Internasional. Sekolah ini didirikan untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaingan pada tingkat internasional.
  9. Komponen-komponen Rencana Implementasi Kurikulum
  10. Rencana implementasi kurikulum akan mengalami perbedaan dalam sistem sekolah, bergantung pada struktur organisasi dan ruang lingkupnya.
    • Studi Program Baru
    • studi tentang perogram baru ditempatkan pada level distrik atau daerah, dan diarahkan oleh sebuah komisi perencana yang menjelaskan program baru tersebut untuk dilaksanakan pada level sekolah.
    • Identifikasi Sumber Daya
    • Identifikasi sumber daya meliputi tiga area, yaitu buku teks dan bahan pengajaran, sumber daya manusia, dan sumber daya pendanaan (biaya).
    • Penetapan Peran
    • Deskripsi peran dapat membantu guru dalam meningkatkan implementasi tugas-tugasnya.
    • Pengembangan Profesional
    • Orientasi program mengindikasikan dasar dari pengembangan profesional yang diperlukan.
    • Penjadwalan
    • Jadwal implementasi digunakan sebagai patokan dalam menilai kemajuan implementasi.
    • Sistem Komunikasi
    • Studi dari Rand Change Agent Study (1975) dan Effort Sporting School Improvement (1982) mengindikasikan bahwa kunci keberhasilan implementasi terletak pada seringnya diskusi tentang program baru di antara guru, kepala sekolah, dan pengembang kurikulum.
    • Pelaksanaan Monitoring
    • monitoring bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan implementasi, dan menggunakannya untuk memfasilitasi dan mendukung upaya guru. Aliran informasi didukung oleh sistem komunikasi, yang menyediakan gambaran tentang aktivitas yang diperlukan untuk mendukung implementasi dan kemungkinan adanya perubahan program.
B. Deskripsi Alternatif Model Implementasi Kurikulum
Dalam kaitannya dengan fungsi pengelolaan kurikulum, akan dikemukakan model implementasi kurikulum baru. Namun, sebelumnya ada beberapa postulat yang penting dipahami, terlebih untuk dapat menerapkan model pengembangan implementasi manajemen strategi ini.
  • Pertama, implementasi kurikulum dipandang sebagai sistem.
  • Kedua, dalam masing-masing komponen (subsistem) proses terdapat komponen-komponen lain yang membentuk komponen tersebut.
  • Ketiga, dalam setiap tahap atau fungsi pengelolaan kurikulum juga terdapat tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
  • Keempat, dalam setiap tahap kegiatan selalu diperhatikan keadaan faktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum.
  • Kelima, arah tujuan pada setiap tahapan proses implementasi ditujukan untuk menghasilkan produk berbeda yang saling berkaitan, dan secara keseluruhan ditujukan untuk memperbaiki kondisi pelaksanaan (kualitas internal dan kualitas eksternal).
Secara garis besar tahapan implementasi kurikulum itu meliputi:
  1. Tahap Perencanaan Implementasi Tahap ini bertujuan untuk menguraikan visi dan misi atau mengembangkan tujuan implementasi (operasional) yang ingin dicapai. Dalam setiap penetapan berbagai elemen yang akan digunakan dalam proses implementasi kurikulum, terdapat tahapan proses pembuatan keputusan yang meliputi:
    • Identifikasi masalah yang dihadapi (tujuan yang ingin dicapai).
    • Pengembangan setiap alternatif metode, evaluasi, personalia, anggaran, dan waktu.
    • Evaluasi setiap alternatif tersebut.
    • Penentuan alternatif yang paling baik (Porter, 1996).
  2. Tahap Pelaksanaan Implementasi Tahap ini bertujuan untuk melaksanakan blue print yang telah disusun dalam fase perencanaan, dengan menggunakan sejumlah teknik dan sumber daya yang ada dan telah ditentukan pada tahap perencanaan sebelumnya. Jenis kegiatan dapat bervariasi, sesuai dengan kondisi yang ada.
  3. Tahap Evaluasi Implementasi Tahap ini bertujuan untuk melihat dua hal. Pertama, melihat proses pelaksanaan yang sedang berjalan sebagai fungsi kontrol, apakah pelaksanaan evaluasi telah sesuai dengan rencana, dan sebagai fungsi perbaikan jika selama proses terdapat kekurangan. Kedua, melihat hasil akhir yang dicapai.

Artikel Terkait:

comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 


© 2010 Invest Scenery is proudly powered by Blogger