Isteri Shalehah Adalah Bidadari Rumahtangga

Asma' binti Kahariyah Fazari diriwayatkan telah berkata kepada puterinya dihari pernikahan anaknya itu:

"Hai anakku, kini engkau akan keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan. Engkau akan berpindah ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenal dan berkawan pula dengan orang yang belum engkau kenali. Itulah suamimu.

Jadilah engkau tanah bagai suamimu (taati perintahnya) dan ia akan menjadi langit bagimu (tempat bernaung).
Jadilah engkau sebagai lantai supaya ia dapat menjadi tiangnya. Jangan engkau bebani dia dengan pelbagai kesukaran karena itu akan memungkinkan ia meninggalkanmu.
Janganlah engkau terlampau menjauhinya, agar ia tidak melupaimu. Sekiranya dia menjauhimu, maka jauhilah dia dengan baik. Peliharalah suamimu itu dengan baik. Jagalah mata, hidung dan anggotanya yang lain.
Janganlah kiranya suamimu itu akan mencium sesuatu darimu melainkan yang harum. Jangan pula ia mendengar sesuatu darimu melainkan yang enak dan janganlah ia melihatkan melainkan yang indah sahaja pada dirimu."

Kalau wanita ingin menjadi isteri yang baik, dipihak lelaki juga berhasrat memiliki wanita yang begitu. Mereka (para suami ) ingin benar punya isteri yang menyambut kepulangan dari tempat kerja dengan wajah yang manis dan ceria, senyum menawan, pakaian yang bersih dan wangi dan rumahtangga pula berada dlm keadaan bersih kemas dan terurus.

Bila mata sedap memandang, tenang dan damailah hati suami. Bukan itu saja suami juga bercita-cita memiliki seorang isteri yang boleh menjadi penghibur dirinya, boleh berkongsi masalah dengannya, faham apa yang disenangi, tahu mengambil hati suaminya disamping boleh memberi layanan-layanan yang menyenangkan dan mengembirakan suami. Itulah wanita idaman setiap lelaki. Pendek kata bagaimana lelaki akan dilayan oleh bidadari di syurga kelak begitu jugalah keinginan lelaki berhajatkan layanan dari seorang isteri seorang bidadari rumahtangga. Oleh sebab itu dikatakan rumahtangga yang bahagia itu ialah syurga, tentulah ada bidadarinya. Siapa lagi kalau bukan isteri yang shalehah yang layak menyandang gelaran bidadari dunia.


Isteri yang shalehah akan berusaha memberi wajah jernih pada rumahtangga. Kasihsayang yang lahir adalah hasil dari masing-masing hendak mencari keredhaan Allah, bukannya dorongan nafsu semata-mata. Masing-masing suami isteri meletakkan Allah dan akhirat yang lebih besar dan utama. Isteri yang shalehah tidak terasa hina menjadi pelayan suami, malah sebaliknya rasa bangga dan bahagia kalau boleh melakukan tugas-tugas itu dengan baik dan sempurna. Gembira kerana yakin dengan janji Allah sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w:

"Apabila seorang perempuan mencuci pakaian suaminya, maka Allah mencatat baginya seribu kebaikan dan mengampuni dua ribu kesalahan dosanya, bahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari memohon ampun baginya serta Allah mengangkat seribu derajat baginya."

"Wahai Fatimah, setiap wanita yang mengeluarkan peluh keringat ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit antara dirinya dengan api neraka. Jarak antara parit itu ialah sejauh bumi dengan langit."

"Wahai Fatimah, setiap wanita yang berair matanya ketika memotong bawang untuk menyediakan makanan keluarganya, Allah akan mencatat untuknya pemberian sebanyak yang diberi kepada mereka yang menangis karena takut akan Allah."

Siapa yang tidak mahu kemuliaan ini hanya dengan melakukan tugas yang ringan? Seorang isteri yang shalehah akan senantiasa mencari-cari jalan untuk menyenangkan hati suami dan menutupi ruang-ruang untuk menyusahkan dan mencurigakan suami terhadap dirinya. Dia tidak akan membimbangkan hati suaminya terhadap dirinya. Marwah dirinya sebagai seorang isteri senantiasa dipelihara dan dijaga karena itu juga yang menjadi syarat untuk dia mendapat keredhaan Allah dan keselamatan di akhirat nanti. Setiap rumahtangga yang dihuni oleh isteri yang shalehah berarti rumahtangga itu telah memiliki perbendaharaan yang termahal di dunia dan di sisi Allah rumahtangga itu mendapat perhatianNya. Sabda Rasulullah s.a.w:

"Seorang wanita yang shalehah itu lebih baik daripada seribu orang lelaki yang tidak shaleh dan seorang perempuan yang berkhidmat melayan suaminya selama seminggu maka ditutuplah daripadanya tujuh pintu neraka dan dibukakan lapan pintu syurga dan dia bebas masuk dari pintu mana yang disukainya tanpa hisab."

Isteri shalehah biasanya menjadi milik lelaki yang shaleh. Tetapi ada juga ketika isteri shalehah bersuamikan lelaki yang jahat. Mungkinkah kedamaian dan keamanan terwujud dalam rumahtangga bilamana suami kufur dengan Allah dan buruk akhlak terhadap isterinya?. Isteri yang menghadapi persoalan begini akah tertekan jiwanya. Ada yang tidak sabar dengan tingkah laku suami hingga tidak terfikir cara lain untuk menyelamatkan jalan hidup yang dipilihnya melainkan berpisah saja dari suami. Dalam hal seperti ini, si isteri perlu banyak bersabar dan selalu bermunajat pada Allah. Ingatlah mungkin kesusahan yang kita hadapi adalah ujian dari Allah s.w.t. Ada dua maksud Allah mendatangkan ujian yaitu pertama ujian itu didatangkan sebagai penghapusan dosa dan kedua untuk peningkatan derajat disisi Allah.

Jadi jika kita bersabar maka terhapuslah dosa-dosa yang lalu. Sebaliknya tidak mustahil juga itu merupakan peningkatan derajat dari Allah. Kalau tidak diuji, mungkin hati kita akan terpaut benar dengan suami, menyayangi suami lebih dari Allah. Jadi untuk melihat bahwa kita membesarkan suami atau membesarkan Allah maka Allah timpakan ujian itu. Kalau takut pada Allah tentu isteri tidak ragu untuk bertindak benar bahwasanya hati lebih sayang dan menyayangi Allah daripada suaminya sendiri. Ingatlah, sejahat-jahat suami kita, tidaklah dia lebih jahat daripada Fir'aun, sedangkan isteri Fir'aun, Siti Asiah boleh bersabar menghadapi kesombongan dan keangkuhan Fir'aun sehinggakan Siti Asiah disenaraikan oleh Allah termasuk di dalam barisan antara wanita-wanita shalehah yang dijamin syurga.

Oleh itu kalau suami kita masih belum diberi petunjuk janganlah kita jemu untuk membujuk dan mentarbiah, berlaku baik dan paling penting mohon dan bermunajatlah kepada Allah agar Allah mengubah hatinya untuk tunduk pada perintahNya.

Rasulullah s.a.w pernah bersabda :
"Wanita yang taat akan suaminya, maka semua burung-burung diudara, ikan-ikan diair, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama ia (isteri) masih taat pada suaminya dan diredhai (serta menjaga shalat dan puasanya)."

Artikel Terkait:

comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 


© 2010 Invest Scenery is proudly powered by Blogger