Al-Bara’ bin Azid meriwayatkan,
‘Nabi menyuruh kita 7 hal dan melarang kita 7 hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakan sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai wadah yang terbuat dari perak, cincin emas, kain sutra, sutra halus, kain bersulam sutra dan sutra tebal’ (HR Bukhari)
Dan hadist yang menyebut keutamaan menjenguk orang sakit adalah antara lain:
Tsauban (budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah) meriwayatkan kepada Rasulullah, meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia berada di taman buah Surga sampai ia kembali” (HR Muslim)
Jabir bin Abdillah mengatakan, ‘Aku mendengar Nabi bersabda: “Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia telah menyelam didalam rahmat, hingga ketika ia duduk, maka ia tenang di dalamnya” (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan,
“Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia telah menyelami rahmat. Kemudian apabila ia duduk di sisinya, maka ia berkubang di dalam (rahmat) itu. Dan ketika ia keluar, maka ia telah menyelami rahmat hingga ia kembali ke rumahnya” (HR Ibnu Abdil Bar, At tamhid, 24/273)
Sementara Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat kelak, ‘Hai Bani Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak menjenggukKu’ Ia lantas bertanya, ‘Ya Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Rab alam semesta?’ Allah pun berfirman, ‘Bukankah engkau tahu bahwa hambaKu si fulan sedang sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Bukankah engkau tahu bahwa seandainya engkau menjenguknya, maka engkau akan menemukan Aku disisinya?’” (HR Muslim)
Ali bin Abi Thalib berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa mendatangi saudaranya sesama muslim dalam rangka menjenguk (yang sakit), maka ia telah berjalan di kebun buah Surga sampai ia duduk. Lalu ketika duduk, maka ia telah dilimpahi rahmat. Jika hal itu terjadi di waktu pagi, maka 70.000 Malaikat akan membacakan shalawat kepadanya sampai petang hari. Dan jika hal itu terjadi di waktu petang, maka 70.000 Malaikat akan membacakan shalawat kepadanya hingga pagi hari” (HR Ibnu Majah)
Setelah disebutkan hadist yang menerangkan keutamaan menjenguk orang sakit dan pahala yang akan didapat oleh si penjenguk sekembalinya dari rumah si sakit, maka tidak selayaknya jika hal itu diabaikan begitu saja. Justru harus diupayakan sesegera mungkin dan dilakukan secara continue, supaya memperoleh rahmat dan kasih saying dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Disamping itu menjenguk orang sakit juga memiliki manfaat lain, yaitu:
(Fuad Abdul Aziz Asy-Syalhub, ’ Etika Menjenguk Orang Sakit’, Pustaka Elba)
disadur dari http://nabimuhammad.info/2010/01/keutamaan-menjenguk-orang-sakit/
‘Nabi menyuruh kita 7 hal dan melarang kita 7 hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakan sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai wadah yang terbuat dari perak, cincin emas, kain sutra, sutra halus, kain bersulam sutra dan sutra tebal’ (HR Bukhari)
Dan hadist yang menyebut keutamaan menjenguk orang sakit adalah antara lain:
Tsauban (budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah) meriwayatkan kepada Rasulullah, meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia berada di taman buah Surga sampai ia kembali” (HR Muslim)
Jabir bin Abdillah mengatakan, ‘Aku mendengar Nabi bersabda: “Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia telah menyelam didalam rahmat, hingga ketika ia duduk, maka ia tenang di dalamnya” (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan,
“Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia telah menyelami rahmat. Kemudian apabila ia duduk di sisinya, maka ia berkubang di dalam (rahmat) itu. Dan ketika ia keluar, maka ia telah menyelami rahmat hingga ia kembali ke rumahnya” (HR Ibnu Abdil Bar, At tamhid, 24/273)
Sementara Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat kelak, ‘Hai Bani Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak menjenggukKu’ Ia lantas bertanya, ‘Ya Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Rab alam semesta?’ Allah pun berfirman, ‘Bukankah engkau tahu bahwa hambaKu si fulan sedang sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Bukankah engkau tahu bahwa seandainya engkau menjenguknya, maka engkau akan menemukan Aku disisinya?’” (HR Muslim)
Ali bin Abi Thalib berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa mendatangi saudaranya sesama muslim dalam rangka menjenguk (yang sakit), maka ia telah berjalan di kebun buah Surga sampai ia duduk. Lalu ketika duduk, maka ia telah dilimpahi rahmat. Jika hal itu terjadi di waktu pagi, maka 70.000 Malaikat akan membacakan shalawat kepadanya sampai petang hari. Dan jika hal itu terjadi di waktu petang, maka 70.000 Malaikat akan membacakan shalawat kepadanya hingga pagi hari” (HR Ibnu Majah)
Setelah disebutkan hadist yang menerangkan keutamaan menjenguk orang sakit dan pahala yang akan didapat oleh si penjenguk sekembalinya dari rumah si sakit, maka tidak selayaknya jika hal itu diabaikan begitu saja. Justru harus diupayakan sesegera mungkin dan dilakukan secara continue, supaya memperoleh rahmat dan kasih saying dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Disamping itu menjenguk orang sakit juga memiliki manfaat lain, yaitu:
- Menentramkan hati si sakit,
- Mencari tahu apa yang diperlukannya
- Mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialaminya.
(Fuad Abdul Aziz Asy-Syalhub, ’ Etika Menjenguk Orang Sakit’, Pustaka Elba)
disadur dari http://nabimuhammad.info/2010/01/keutamaan-menjenguk-orang-sakit/
0 comments:
Post a Comment