Suku Nubia


Nubia adalah sebuah kampung yang terletak di Timur laut benua Afrika. Menempati dua sisi lembah Sungai Nil antara Aswan Mesir dan Khaurtum Sudan. Daerah yang berada di Timur laut Sudan disebut Gurun Nubia. Dahulu, penduduk Nubia dikenal sebagai bangsa Kush dan berada dalam kekuasaan Raja Mesir selama 1800 tahun. Pada abad ke-8 SM, suku Nubia bebas dan melepaskan diri dari kekuasaan Raja Mesir. Setelah berhasil mempertahankan kemerdekaan selama 2000 tahun, Nubia ditaklukkan oleh bangsa Arab pada abad ke-14, kemudian diserang kembali oleh Mesir pada tahun 1820. Hingga akhir abad ke-19 seluruh daerah Nubia dikuasai oleh Pemimpin Revolusi Muslim masa Turki Utsmani yang dijuluki Mahdi.

Pada tahun 1897 dibangunlah bendungan Aswan pertama oleh Inggris, sebagian suku Nubia terpaksa beranjak dari tempat tinggal mereka. Selanjutnya ditempatkan di beberapa kota di Mesir. Namun tahun 1940-an konstruksi bendungan Aswan sempat rusak sehingga menyebabkan meluapnya Sungai Nil ke sebagian besar tempat tinggal suku Nubia. Untuk kedua kalinya, 100.000 penduduk Nubia mencari tempat perlindungan di sekitar Aswan dan beberapa kota di Sudan. Akhirnya, berbaurlah bangsa Nubia dengan penduduk Mesir. Akibatnya, bahasa suku Nubia lambat-laun sirna.

Nubia merupakan bangsa yang memiliki sejarah sejak lebih dari 3100 SM. Hal itu terlihat dari beberapa monumen dan peninggalan sejarah yang tercatat oleh para sejarahwa Mesir dan Roma. Tanah Nubia merupakan gurun yang dipisahkan oleh Sungai Nil, namun tanahnya sangat subut karena dilingkupi air. Naifnya, suku Nubia yang berkulit legam ini, tidak pernah bisa meluaskan populasi mereka dalam masa yang cukup lama. Bagaimanapun juga, beberapa bangsa besar Afrika dipercayai muncul dari sini. Hal ini diketahui dari beberapa temuan arkeolog Mesir dan Yunani yang menceritakan tentang mereka. Sementara penduduk Nubia sendiri tidak menuliskan peradaban kuno mereka.

Rahasia milennium terakhir Nubia secara perlahan terungkap, tentang penduduk yang hilang, kota-kota yang lenyap dan beberapa kerajaan yang sirna. Hal ini terkuak berkat penggalian dan analisa sejarahwan terhadap prasasti Nubia. Bukti sejarah ini didapatkan oleh Oriental Institute Nubian Expedition yang menyelamatkan peninggalan-peninggalan kuno dari banjir Sungai Nil.

Ketika pembangunan bendungan Aswan, dan tergenangnya tempat-tempat kuno suku Nubia, saat itu pula ratusan arkeolog menggali sebanyak mungkin tempat peninggalan sejarah suku nubia. Sekarang terkumpul sebanyak 5000 peninggalan suku Nubia di Museum Oriental Institute dan ribuannya lagi di beberapa museum lainnya.

Disadur  dari buku Panduan ke Mesir dan Azhar oleh Keluarga Mahasiswa Aceh - Mesir

Artikel Terkait:

comment 0 comments:

Post a Comment

Delete this element to display blogger navbar

 


© 2010 Invest Scenery is proudly powered by Blogger